20 Berikut yang tidak termasuk latihan pementasan dalam olah tubuh bagi para pemain fragmen adalah . A. lari B. push-up C. berenang D. sit-up. 21. Medium dalam seni teater adalah . A. kata-kata B. bunyi C. gerak D. musik. 22. Latihan fragmen biasanya dipimpin oleh . A. pelatih fragmen B. sutradara C. ketua panitia D. guru. 23. Fragmenmerupakan cerita atau petikan cerita, lakon yang dipentaskan, baik di atas panggung maupun di depan kelas. Fragmen sering juga disebut sebagai pementasan teater dengan durasi yang singkat. Pementasannya hanya beberapa adegan inti dengan jalan cerita sederhana. Fragmen dapat digunakan sebagai pentas sederhana pada sebuah pertunjukan teater. Q Latihan yang mengarah pada pementasan fragmen biasanya dilakukan langsung oleh 22latihan fragmen biasanya dipimpin oleh a. pelatih fragmensutradaraketua panitiad. guru23.latihan yang mengarah pada pementasanfragmen biasanya dilakukan langsung oleh a. pelatih fragmenb. koodninator latihanc. gurud. sutradara24. berikut ini yang berguna mempersiapkankebugaran pemain, yaitu a. suarab. tubuhc. vokald rasa LatihanSoal Seni Budaya Kelas 7 SMP/ MTs Semester 2 Bab 16 : Mementaskan Fragmen. Latihan soal seni budaya kelas 7 SMP/ MTs bab 16 ini merupakan latihan terakhir seni budaya kelas 7 SMP/ MTs pada semester dua (genap). Pada latihan soal ini terdapat 20 butir soal pilihan ganda lengkap dengan kunci jawabannya. Jawaban#1 untuk Pertanyaan: Kapankah seorang pemain pementasan fragmen dikatakan baik. seorang pemain pementasan dikatakan baik apabila mampu menjiwai perannya dalam sebuah fragmen. Sekian tanya-jawab mengenai Kapankah seorang pemain pementasan fragmen dikatakan baik, semoga dengan ini bisa membantu menyelesaikan masalah kamu. Latihandasar yang dapat dilatihkan sebelum melakukan pementasan, diantaranya: latihan pernapasan, olah vokal, olah tubuh, dan olah sukma. 1. Pernapasan. Seorang pemain drama perlu melatih pernapasannya, karena berhubungan erat dengan vokal dan stamina tubuhnya. Pernapasan untuk kegiatan drama disebut napas perut atau napas diafragma. Jawaban#1 untuk Pertanyaan: Latihan yang mengarah pada pementasan fragmen biasanya dilakukan langsung oleh. Jawaban: kordinator latihan. Penjelasan: maaf kalau salah. Sekian tanya-jawab mengenai Latihan yang mengarah pada pementasan fragmen biasanya dilakukan langsung oleh, semoga dengan ini bisa membantu menyelesaikan masalah kamu. Latihanyang mengarah pada pementasan biasanya dilakukan langsung oleh.. - 10440232. chanty2 chanty2 27.04.2017 Seni Sekolah Menengah Pertama terjawab Latihan yang mengarah pada pementasan biasanya dilakukan langsung oleh.. A. pelatih teater B. koordinator latihan C. guru D. sutradara 1 Lihat jawaban Iklan Iklan Yuli7098 Yuli7098 B Latihanteknik yang dilakukan oleh pemain meliputi beberapa hal berikut. 1. Perlengkapan Tangan. Perlengkapan tangan (hand property) yaitu segala sesuatu yang dipakai atau disentuh dengan tangan. Penggunaan hand property harus dibiasakan agar pemain saat pementasan tidak terlihat kaku dan terbiasa. 2. xwn8d. Latihan yang mengarah pada pementasan fragmen biasanya dilakukan langsung oleh …a. pelatih koordinator guru. d. sutradara. ​ March 14, 2022 Latihan yang mengarah pada pementasan fragmen biasanya dilakukan langsung oleh …a. pelatih koordinator guru. d. sutradara. ​ Jawaban Latihan yang mengarah pada pementasan fragmen biasanya dilakukan langsung oleh … a. pelatih fragmen. b. koordinator latihan. c. guru. d. sutradara. Penjelasan BestAnswer About The Author administrator Seni Teater adalah salah satu bentuk kegiatan manusia yang secara sadar menggunakan tubuh sebagai unsur utama. Seni teater disebut juga seni pertunjukan yang ditunjang dengan unsur gerak, suara, bunyi, dan rupa yang dijalin dalam sebuah cerita pergulatan tentang kehidupan manusia. Pada pelaksanaannya seni teater selalu membutuhkan banyak orang. Hal ini dikenal sebagai seni kolektif satu dengan yang lain saling membutuhkan. Pementasan teater supaya lebih terarah perlu dibentuk kepanitiaan yang akan bertanggung jawab pada bidang kerjanya masing-masing. Pementasan tetaer merupakan kesenian yang sangat kompleks. Sebab, seni teater bukan hanya saja melibatkan banyak seniman, melaikan juga mengandung banyak unsur. Unsur-unsur itu saling mendukung dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keutuhan pementasan drama. Karena itu, semua unsur pementasan drama harus ada dan harus digarap dengan baik. Jika salah satu unsur tidak ada bisa, mengakibatkan pementasan drama tidak akan pernah terwujud. Langkah-langkah dalam pementasan teater antara lain sebagai berikut. 1. Membentuk Panitia Panitia merupakan organisasi yang bertanggung jawab penuh terhadap keberhasilan pelaksanaan pementasan teater. Dalam sebuah kepanitiaan yang harus diperhatikan adalah menyatukan hati dan kesadaran semua yang terlibat untuk tujuan yaitu membuat pementasan yang baik, berhasil, dan sukses. Jika kepanitiaan bekerja dengan baik sehingga berhasil mendatangkan penonton yang banyak yang bisa menghargai pementasan kita. Jika panitia sudah terbentuk maka menyusun tugas, fungsi, dan tanggung jawab setiap unit sehingga lebih mudah dalam melakukan organisasi kerja. Setiap anggota panitia harus mengetahui kepada siapa memberikan laporan jika ada permasalahan di lapangan. Ketua panitia merupakan manajer di dalam organisasi pementasan. Ketua bertanggung jawab terhadap keberhasilan pementasan. Anggota panitia memiliki kewajiban untuk saling membantu dengan unit lain sehingga beban kerja terbagi rata. Setelah panitia sudah terbentuk, maka langkah selanjutnya adalah membagi tugas masing-masing anggota panitia seperti di bawah ini. PanitiaTugas dan Fungsi ProduksiPimpinan produksi adalah orang yang ditunjuk untuk mengorganisir pementasan suatu seni pertunjukan. Tugas kontroling kerja kerumahtanggaan, operasional staf, pemilihan tempat pementasan, hingga standar kualifikasi gedung yang digunakan sebagai pertunjukan produksi adalah kacakapan tugas yang diembannya. ArtistikPimpinan artistik adalah pimpinan yang bertindak dan bertanggung jawab atas karya seni yang diproduksikan. Tanggung jawab artistik karya, performa penyajian hingga tata urut pementasan agar dapat menyajikan urutan pementasan yang harmonis adalah menjadi tanggung jawab pimpinan artistik. PanggungManager Panggung adalah orang yang mengkordinasi seluruh bagian yang ada di panggung. Tugas dan tanggung jawab stage manager dan staf panggung adalah mengatur urutan pementasan berdasarkan advis arahan pimpinan artistik serta mengakumulasi berbagai kebutuhan mulai dari alat-alat musik yang digunakan pementasan hingga bagaimana setting, pencahayaan, musik dan efek musik serta berbagai kebutuhan lain yang diminta pimpinan produksi atau penyaji karya seni dalam suatu produksi pementasan. Manager PanggungAsisten manager pangung bertanggung jawab langsung kepada pimpinan artistik. Bagaimana cara mengatasi apabila tidak ada properti yang diminta oleh penyaji karya seni dan pimpinan artistik menjadi beban tugas dan tanggung jawab asisten manager panggung. lampuPenata lampu bertanggung jawab langsung kepada pimpinan artistik. Masalah pencahayaan, terang-padamnya lampu, serta bagaimana cara mengatasi apabila terjadi kecelakaan matinya lampu dari Perusahaan Listrik Negara PLN adalah menjadi beban moral tanggung jawab yang diemban oleh pimpinan tata cahaya. musikPenata musik secara tidak langsung bertanggung jawab kepada pimpinan panggung dan penyaji karya seni. Artistiknya pementasan karya seni yang dipergelarkan dalam hubungannya dengan musik menjadi beban tanggung jawab yang diemban oleh pimpinan musik dan sound. GerakPenata gerak secara tidak langsung bertanggung jawab kepada pimpinan panggung dan penyaji karya seni. Beban tanggung jawab dan tugas penata gerak adalah mengatur gerak semua pemain sehingga pertunjukan dapat berjalan dengan baik. 2. Membuat Rancangan Pentas Merancang tata teknik pentas merupakan pekerjaan yang rumit dan memerlukan tenaga. Pentas perlu dirancang sesuai dengan tema masing-masing kelompok yang akan tampil karena merupakan representasi dari lakon yang akan di bawakan. Pembuatan rancangan pentas harus menyesuaikan dengan kebutuhan dari naskah yang sedang digarap. Naskah yang bercerita tentang lingkungan di hutan, maka harus merancang setting atau latar belakang panggung berupa gambar hutan lengkap dengan pohon-pohon yang dibuat tiga dimensi. Pengetahuan tentang tata teknik pentas diperlukan untuk mengenal bagaimana kerja yang baik dalam merancang pementasan. Pengenalan istilah tempat pementasan untuk teater dan beberapa jenis arena pentas bisa memberikan gambaran untuk lebih kreatif dalam merancang pementasan. Panggung yang dimaksud bukan hanya berupa panggung teater yang sudah resmi dibangun dalam gedung pertunjukan. Beberapa contoh panggung pementasan antara lain sebagai berikut. Kita bisa menggunakan ruang kelas, aula sekolah, bahkan lapangan sekolah bisa dijadikan panggung tempat pertunjukan teater. Kreativitas dan pemahamanmu tentang tata pentas bisa terwujud. Berikut ini beberapa contoh panggung dan tempat pementasan yang dapat digunakan sebagai sumber inspirasi. 3. Melakukan Latihan Proses latihan sangat diperlukan dalam merancang pementasan teater. Tidak ada keberhasilan tanpa usaha dan kerja keras. Latihan teater biasanya dipimpin oleh pelatih teater atau koordinator latihan. Latihan yang mengarah pada pementasan biasanya dilakukan langsung oleh sutradara yang ditunjuk untuk menangani pementasan. Latihan yang baik diawali dengan latihan rutin berupa pemanasan, olah tubuh yang berguna mempersiapkan kebugaran pemain, dan olah suara yang berguna untuk kesiapan peralatan suara pemain. Waktu latihan yang teratur dan mencukupi dalam setiap minggunya, maka pementasan yang baik bisa terwujud. Sebelum latihan mengarah pada naskah untuk pementasan, sebaiknya kamu melakukan latihan-latihan untuk mengasah kemampuan spontanitas, improvisasi berupa permainan-permainan peran atau Roleplay. Seni Budaya Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar proses latihan pementasan fragmen dalam mata pelajaran seni budaya kelas VII revisi. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang proses latihan pementasan fragmen dalam mata pelajaran seni Jika kalian ingin mendapatkan hasil penampilan yang baik dalam pementasan fragmen. Maka, berikut ini adalah 9 langkah yang bisa kalian tempuh dalam melakukan proses latihan pementasan fragmen sebagai membaca naskahMenghafalMerancang blocking dan fokusStop and goTop-tailRun-throughLatihan teknikDress RehearsalPementasanBerikut ini adalah penjelasan lebih jauh mengenai kesembilan prosedur atau proses latihan pementasan fragmen sebagai Proses Membaca NaskahProses membaca naskah dapat dilakukan melalui diskusi atau tanya jawab atas maksud naskah dan keinginan sutradara agar semua jelas dan paham dengan isi fragmen. Setelah itu, para pemain membaca lakon secara bersama sesuai dengan karakter yang akan diperankan. Isi naskah harus dipahami, bukan sekadar dibaca. Namun, harap diingat bahwa dialog yang terdapat di dalam naskah fragmen atau drama tidak selalu mencakup kata-kata yang harus diucapkan karena ada naskah fragmen hanya terdiri atas anotasi-anotasi catatan petunjuk dan kalian ingin mengetahaui proses membaca naskah yang baik. Berikut ini beberapa teknik membaca naskah yang baik adalah sebagai dibaca secara berangkai dan naskah dibaca secara keseluruhan dengan bergiliran searah jarum jam tanpa mempertimbangkan peran. Semua pemain boleh secara duduk dibaca secara keseluruhanNaskah dibaca per suku kata dengan pelan dan dibaca kata demi kata dengan teliti dan pelanNaskah dibaca dengan pelanNaskah dibaca dengan memperlihatkan tanda bacaMencari hubungan antarkalimat yang terdapat dalam naskahMemahami bacaan naskahMemahami naskah di luar jadwal latihan pementasan fragmen2. MenghafalSaat naskah diterima oleh para pemain, biasanya naskah tersebut langsung dibaca, apalagi jika peran sudah ditentukan. Selain membaca, pemain harus memahami isi dialog yang terdapat dalam naskah. Dialog yang dibaca merupakan dialog utuh dengan lawan main. Sebelum melakukan latihan secara bersama, dialog dibaca secara berulang. Saat membaca naskah, ada baiknya dialog direkam dengan tujuan mencari kekurangan saat pemain membaca Merancang Blocking dan Fokus a. BlockingBlocking merupakan kedudukan pemain drama atau tari yang menampakkan posisi, arah hadap dan gerak pemain di atas lantai. Yang dirancang dalam blocking adalah keberadaan dan posisi pemain, arah hadap pemain, dan arah gerak tujuan pemain. Untuk bergerak ke tempat lain, pemain harus memiliki tujuan, alasan, atau motivasi yang dilakukan sesuai tuntutan cerita. Selain mengarahkan pemain, sutradara juga diharapkan mampu mengarahkan penonton terhadap seluruh aktivitas pemain di atas panggung. Artinya jangan sampai perhatian penonton berpaling dari atas panggung sehingga kehilangan momen menarik. Untuk itu, blocking juga harus dapat membuat penonton terfokus pada adegan di atas LavelingLaveling merupakan pengaturan atau penempatan tinggi rendah posisi pemain di atas panggung. Tujuan utama dari laveling di antaranya agar seluruh pemain terlihat jelas di atas pentas dan untuk menonjolkan keberadaan tokoh. Pengaturan tinggi-rendah pemain membantu sutradara membuat fokus. Adanya laveling yang mempergunakan jebakan menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton. Laveling diibaratkan seperti sebuah lukisan yang penuh dengan warna karena laveling dapat digunakan untuk memperkaya warna BalancingBalancing keseimbangan merupakan pengaturan atau pengelompokkan pemain di atas panggung untuk menghindari ketimpangan berat sebelah. Balancing memenuhi ruang pentas agar komposisi pemain berimbang, tidak hanya memenuhi satu sisi saja. Jika pemain menumpuk di satu sisi saja, sementara yang sisi lain kosong, akan tercipta pemandangan yang kurang menarik. Jika hal itu sering terjadi selama pementasan fragmen berlangsung, akan membuat penonton cepat Stop and GoStop and go merupakan proses menghafal naskah secara keseluruhan ataupun per bagian. Di tengah proses, jika perlu sutradara menghentikan sejenak stop untuk memberi arahan, masukan, dan sebagainya. Lalu, adegan tersebut diulang kembali go sesuai dengan arahan saat stop berlangsung. Teknik stop and go dilakukan untuk menjaga pemain agar tidak kehilangan detail karakter yang Top-TailTop-tail merupakan proses latihan untuk menghafalkan rancangan blocking yang telah ditetapkan oleh sutradara. Top-tail dilakukan dengan mengingat kata kunci akhir dialog lawan main dan awal dialog yang bisa disebut cue kyu. Para pemain memperagakan blocking dengan mengucapkan awal kalimat dialog top sebagai tanda mulai dan mengucapkan akhir kalimat atau kata terakhir dialog tail sebagai tanda berubahnya blocking. Latihan ini dilakukan secara berulang hingga seluruh pemain memahami penempatan Run-ThroughRun-through merupakan proses latihan secara menyeluruh dari awal sampai akhir tanpa naskah. Pemain harus sudah hafal dialog dan blockingnya. Pada proses run-through, sutradara tidak menghentikan proses di tengah latihan untuk memberi arahan, tetapi akan melakukan setelah selesai. Arahan dan masukan atau kritik diberikan sutradara di akhir sesi latihan melalui Latihan TeknikPada latihan teknik, pemain mulai dikenalkan dengan tata panggung, tata busana, tata cahaya, tata musik/ilustrasi musik, properti, dan perlengkapan panggung lainnya. Latihan teknik biasanya dilaksanakan menjelang hari pementasan, setidaknya satu Minggu sebelum pementasan. Latihan teknik yang dilakukan oleh pemain antara lain sebagai berikut!Perlengkapan tanganTata panggungTata busanaTata cahayaTata riasTata suara8. Dress RehearsalDress rehearsal merupakan latihan terakhir atau latihan secara lengkap dan menyeluruh. Semua aktor dan semua pendukung teknis ikut terlibat dalam dress rehearsal. Dress rehearsal bertujuan memberikan nuansa pentas yang sesungguhnya kepada semua yang terlibat di dalamnya. Melalui latihan dress rehearsal, segala kekurangan dari segala aspek dapat diketahui, kemudian dipelajari untuk diperbaiki, disesuaikan atau proses dress rehearsal dilakukan selam dua atau tiga kali. Dua latihan terakhir sebelum pementasan berlangsung disebut geladi kotor. Di dalamnya terdapat kritik, komentar, saran, dan masukan yang diberikan oleh sutradara atau pun pengamat yang khusus diundang oleh para aktor dan kru bagian ini, masih memungkinkan dilakukan adanya proses koreksi pada latihan. Namun, untuk latihan yang terakhir geladi bersih, tidak dilakukan proses koreksi latihan, kecuali koreksi latihan tersebut meliputi hal-hal yang terkait dengan kebersamaan dan seluruh aktor yang terlibat. Biasanya, setelah melakukan geladi bersih, para aktor dan kru teknis melakukan doa bersama untuk kesuksesan hari pementasan dengan membuat formasi lingkaran memohon kemudahan dari PementasanPementasan teater merupakan puncak dari sebuah proses berteater. Dalam pementasan teater terjadi komunikasi antara kreator seni dan masyarakat penontonnya. Komunikasi tersebut dapat secara langsung dan tidak langsung terjadi di panggung dan sifatnya sesaat, terbatas dengan waktu, dan tidak bisa diulang. Kedudukan penonton adalah mengapresiasi materi seni rupa perantara media lain. Dengan kepakaan pancaindranya menangkap peristiwa pergelaran yang terjadi di atas pentas dengan tidak dapat diulang atau diputar kembali, layaknya seni rekam audiovisual.Pergelaran teater tidak langsung melalui media atau perantara alat elektronik yaitu radio televisi, media jejaring sosial, dan film layar lebar. Pergelarannya dapat diulang dan dilakukan dengan proses teater merupakan seni kolektif artinya hasil kreativitas bersama kolektif dengan beberapa awak pendukung pentas. Oleh krena itu, perlu adanya kerja sama serta etos kerja yang baik dan saling percaya mulai dari perencanaan hingga pementasan teater dapat dikomunikasikan kepada penonton, perlu dibangun sistem pengelolaan, yaitu manajemen seni pertunjukan. Manajemen seni pertunjukkan dapat dipahami sebagai rangkaian tindakan yang dilakukan seorang pengelola seni pimpinan produksi dalam emmberdayakan sumber-sumber potensi yang ada berdasarkan fungsi-fungsi manajemen POAC secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan seni. Tujuannya agar mencapai kualitas karya seni yang bermutu dan menjaga kesejahteraan beberapa awak pendukung pergelaran yang terlibat di dalamnya. Dalam hal ini yang bertanggungjawab adalah teater melalui proses yang panjang dan menghadapi berbagai tantangan. Tantangan tersebut diantaranya proses latihan minimal tiga bulan yang bergantung pada kemampuan keterampilan dari para kreator seni pendukungnya.